22 April 2011

Cinta Kepada Allah dan Rasulnya

              Apakah kamu mencintai Allah dan Rasulullah? Bila iya, Bagaimana cara kamu mencintai-Nya? Apakah cukup dengan ucapan saja bisa disebut dengan mencintai?
            Tentu saja tidak, mengapa tidak? pikirkan saja, manusia di dunia ini saja tidak mau menerima cinta bila tidak ada pembuktian melalui pengorbanan. Begitu juga dengan Allah SWT dan Rasulullah SWT. Lalu bagaimana cara membuktikan rasa cita kita itu?
      Nah.. salah satu cara untuk membuktikannya adalah dengan tawassul. apa itu tawassul? Tawassul adalah mengambil sarana/wasilah agar do’a atau ibadahnya dapat lebih diterima dan dikabulkan. Al-wasilah menurut bahasa berarti segala hal yang dapat menyampaikan dan mendekatkan kepada sesuatu.
      Tentu saja ini merupakan bentuk ibadah kepada Allah yang sering kali kita lakukan dalam kehidupan kita namun perlu diketahui bahwa tidak sedikit pula orang yang terjerumus kedalam tawassul yang itu sama sekali tidak di syari’atkan di dalam agama Islam. Ada sebagian orang yang mentakwil hadits-hadits tentang tawassul dengan berdasarkan akal pemikiran dan hawa nafsu belaka. Sehingga muncullah berbagai bentuk tawassul yang sama sekali tidak ada tuntunannya dalam syari’at Islam bahkan merupakan kesyirikan yang besar.
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan) untuk mendekatkan diti kepadaNya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya agar kamu beruntung.” (Qs.Al-Maidah:35)
1. Tawassul dengan Nama-Nama Agung Allah
Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (QS al-A’raf: 180)
2. Tawassul melalui Amal Saleh
3. Tawassul melalui do’a Rasulullah dan doa saudara mukmin yang masih hidup.
4. Tawassul dengan minta do’a Rasulullah (syafa’at) pada hari kiamat
5. Bertawassul dengan keimanannya kepada Allah Ta’ala.
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman (yaitu),’Berimanlah kamu kepada Tuhanmu’. Maka kamipun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang berbakti.” (Qs.Ali-Imran:193)
6. Bertawassul dengan ketauhidannya kepada Allah
“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa kami tidak akan mempersemptnya (menyulitkannya). Maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap,’bahwa tidak ada sesembahan (yang berhak disebah) selain Engkau, maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.’ Maka Kami telah memperkenankan do’anya dan menyelamatkannya dari kedukaan. Dan demikian Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (Qs.Al-Anbiya:87-88)
            Namun Ada  juga beberapa  doa  yang  tidak diijabah,  diantaranya  yaitu doa orang-orang   yang:
1.     Arrofta annallaha Rabbun,walam tu'thi hakkoh.Mengakui  Allah  dzat  yang  paling  benar  tetapi  masih  percaya  sama  dukun.

2.     Sering  membaca  Al-Qur’an tetapi  isi  dan  artinya  tidak  pernah  diamalkan  dalam  kehidupan  sehari-hari.

3.     Arrofta anna Muhammad rasulullah walam tattabi sunnatahu.Mengaku  cinta  kepada  Nabi  tetapi  meninggalkan  sunnahnya.
 n
nb : kalo ada yg salah atau kurang tepat ccomment aja ya.. :)
n

21 April 2011

Surat dari sahabat

Hei sahabat,, bagaimana keadaanmu sekarang? tiada kabar ku dengar tentangmu. Aku mencarimu, mencari segala sesuatu yang dapat menghubungkanku denganmu lagi. Aku rindu, ingin berjumpa denganmu. Kau yang dulu tegarkan aku. Aku masih menyimpan suratmu yang berbunyi seperti ini:

Untuk Sahabat,

Sahabatku percaya pada hati dan diri bahwa kita tak pernah dan tak akan pernah sendiri.. Ada Yang Maha Penyayang yang selalu setia temani hari-hari kita.. Ada Yang Maha Pengasih yang selalu siap mendengar keluh kesah kita..

Aku sadar aku bukan seorang sahabat,, tapi aku akan berusaha menjadi seorang kawan yang baik untukmu.. Percayalah.. jangan takut sendiri, karena kita ada yang temani..

Salam rindu,


    wiena

 Tapi kini tiada lagi surat yang kau tulis untukku.. Dimana kamu? Apa kabarmu? Sahabat seandainya engkau tahu.. Aku merindukanmu.. !!!

19 April 2011

La Tahzan (Allah tidak akan pernah meninggalkanmu)

Selalulah untuk berpikir positif terhadap Penciptamu..
Percayalah segala sesuatu yang diberikan itu pasti terbaik untukmu..
Allah tidak akan meninggalkan kamu sendirian...

Ketika kamu berkata "Aku tidak bisa memecahkan masalah itu"
Allah akan berkata "Aku akan menunjukkan jalanmu"

Ketika kamu berkata "Itu sangat tidak mungkin"
Allah akan berkata "Segala sesuatu adalah mungkin"

Ketika kamu berkata "Aku merasa sendiri"
Allah akan berkata "Tidak akan pernah Aku meninggalkanmu. Tidak akan pernah Aku membiarkanmu"

Ketika kamu berkata "Aku tidak dapat melakukan itu"
Allah akan berkata "Aku dapat melakukan segalanya melalui orang yang memberikan kamu kekuatan"

Ketika kamu berkata "Aku tidak pantas untuk dimaafkan"
Allah akan berkata "Aku memaafkanmu"

Ketika kamu berkata "Aku takut"
Allah akan berkata "Jangan takut, Aku bersamamu. Aku akan menguatkanmu dan menolongmu"

Ketika kamu berkata "Aku lelah"
Allah akan berkata "Datanglah kepada-Ku. Dan aku akan membiarkanmu beristirahat."

Ketika kamu berkata "Tidak ada seseorangpun yang sungguh-sungguh mencintaiku"
Allah akan berkata "Aku mencintaimu"

Ketika kamu berkata "Aku tidak tahu harus pergi kemana"
Allah akan berkata "Aku akan menunjukkan jalanmu"

Ketika kamu berkata "Jalan apa yang Allah miliki untukku?"
Allah akan berkata "Ambillah jalan Islam"

Dan apabila kamu ingin mengetahui bagaimana cara Allah menjawab semua itu. bacalah Al-Qur'an!!

La tahzan Inallaha Ma'ana.. :)

18 April 2011

Tulisan : Cinta dan Nafsu

Ktika cinta datang.
Sulit dibedakan anatara cinta dan nafsu..
Bila aku jatuh cinta, aku tidak ingin nafsu mengikutinya..
Jika cinta menyakiti ku. Aku tak ingin nafsu yang mempeloporiku..

Ya nafsu.. Ya cinta.. Kapan waktunya kalian tak berjumpa..
Ya cinta.. Aku ingin jatuh cinta tanpa mmbawa nafsu..

Tidak ada semangat untuk berpikir positif..
Bagaimana jika aku teteskan barang setetes saja air mata..
Walaupun aku sendri tak tahu apa penyebab pasti..

Bergejolak.. Saling melawan hatiku berkata iya..
Tapi aku tak bsa mengikutinya..

Cukup kuatkah pengalamanku ku jadikan sebagai alasan untuk aku trauma dengan cinta..?

Perang batin yang ku rasa saat ini.
Jika orang bertanya mengapa.
Pasti aku tak akan sanggup menjawabnya..

Lalu bagaimana..
Ya Allah yang maha membolak-balikkan hati manusia..
Jagalah hati hamba selalu..

Robbanaa walaa tuhammilnaa maalaato qotalanaa bih..

Wa'fuanna..Waghfirlana.. warhamna..

16 April 2011

Tips merawat kulit wajah

Malam hari sebelum tidur jangan males-males buat bersihin muka (^_^). Langkah-langkahnya :
  1. Bersihkan wajah dengan cleanser (Lakukan gerakan searah)
  2. Gunakan penyegar atau toner. Jangan seperti dioleskan, melainkan cukup dengan ditepuk-tepuk saja.
  3. Gunakan cream/pelembab malam. Pelembap sangat penting untuk menjaga kadar air dalam kulit, sekalipun kulit Anda berminyak. Ditambah lagi, kulit lebih mudah menyerap nutrisi di saat malam, tepatnya ketika Anda tidur. Mengoleskan pelembap sebelum tidur membuat wajah Anda segar dan bersinar saat bangun keesokan paginya.
  4. Tidur deh...
Pagi hari bangun tidur langsung mandi :D
  1. Berbeda dengan perawatan malam, di pagi hari justru hindari penggunaan toner. Karena dapat membuat kulit wajah kering.
  2. Selanjutnya gunakan pelembab/alas bedak min SPF 15
  3. Gunakan bedak tabur. Jika usia di atas 40th gunakan bedak padat
  4. Hindari penggunaan alas bedak di siang hari, karena akan menutup pori-pori
  5. 1-2 minggu sekali gunakan masker... :)
 #Lakukan secara rutin InsyaAllah kulit wajah akan terawat.. :)

Jangan Hancurkan Kepercayaannya

Rambut indah, terurai panjang..
Kini bukan untuk khalayak lagi..
Tapi Hanya untuk calon peminangmu kelak.. :)

Lekuk tubuh indah menawan..
Tak lagi menjadi fitnahmu..
Tapi hanya untuk lelaki yang akan halal bagimu.. :)

Ia (calon suamimu) mengharapkanmu dari jauh..
Hanya saja kamu tidak tahu..
Karena belum saatnya lauhul mahfudz terungkap untukmu..

Ia mengharapkan izzah yang terjaga darimu..
Ia sungguh mengagungkanmu..

Meski Ia (entah siapa) belum mengenal kamu..
Tapi Ia sungguh berharap pada kamu wanita shalihah yang dikhitbahnya..

Dia selalu berdoa untukmu..
Dia selalu memandang kamu dengan kebaikanmu..

Itulah yang memotivasinya untuk tetap menjaga izzahnya juga..
Karena ia tahu,, kamu (wanita yang akn mendampinginya) selalu bisa menjaga kehormatanmu untuknya..

Ia tahu, cintamu padanya kelak hanya karena Allah SWT semata..
Maka ia pun akan mencintaimu karena Allah SWT semata.. :)

Ingatlah kawan..
Dirimu sesungguhnya sudah ada yang ingin memiliki..

Hanya saja, antara kamu dan dia masih tersingkap sebuah hijab..
Yang akan dibuka setelah akad terucap.. :)

Dan ia sangat percaya padamu..
Ia percaya kau akan menjaga izzahnya untuknya karena Allah ta'ala.. :)

Jangan hancurkan kepercayaannya..!!!!

Dia sungguh berharap kamu... :)

#maaf klo ad slah2 kta.. :D

03 April 2011

Kiat dakwah : Perhatikan, Pahami, Dan Katakan

   Assalamualaikum Wr. Wb...

      Bicara tentang dakwah, orang yang wajib kita dakwahi terlebih dahulu adalah keluarga. Mengapa keluarga? Ya, tentu saja. Karena keluarga adalah orang-orang terdekat kita. Yang mengetahui hampir segala hal tentang kita. Mereka juga yang lebih sering memperhatikan kita dibandingkan dengan orang lain. Tetapi di sini saya akan lebih membahas tentang mendakwahi adik.

     Hmmm... berdakwah kepada adik itu jauh lebih mudah bukan ketimbang dakwah kepada orang lain.

Apa yang pertama kali harus kita lakukan?

Pertama, Perhatikan apa yang biasanya di lakukan oleh adik kita dan cara apa yang dia senangi untuk belajar.

    Anak-anak itu cenderung lebih suka dengan dongeng, kisah, cerita, dll. Mereka tidak begitu suka dengan nasihat secara langsung kepada mereka. Faktanya, seorang anak yang dinasihati oleh orang tuanya justru banyak yang membangkang dan bahkan semakin menjadi-jadi. Mengapa demikian? Karena anak itu penasaran "Mengapa saya dilarang? Hal apa yang membuat mereka melarang saya? ". Oleh karena itu, apabila kita ingin menasihati anak-anak atau adik kita, jangan sebutkan hal-hal yang bersifat melarang. hhe

    Dan anak-anak juga sering mencontoh kebiasaan-kebiasaan orang terdekatnya. Maka dari itu, hati-hati bila berbicara dengan anak-anak. Karena justru mereka itu sangat memperhatikan apa yang dibicarakan dan apa yang dilakukan oleh orang terdekatnya.

    Apabila kita memberi nasihat kepadanya, namun kita sendiri tidak seperti apa yang kita nasihatkan kepada mereka. Mereka akan merasa dibohongi oleh kita. Itu disebabkan karena ketidak pahaman mereka. Dan akhirnya apabila kita menasihati mereka dengan nasihat yang sama. Mereka akan berkata "Kakak aja gak seperti itu." Lalu apa yang bisa kita katakan?
   
"Karena mereka belajar dari orang terdekat mereka melalui apa yang sering dilakukan oleh orang terdekan mereka"

Kedua, Pahami apa yang membuat mereka bisa mengerti dengan apa yang kita sampaikan.

    Nah, hal ini yang sering kali kita tidak sadari. Ketika kita telah berulang-ulang kali menasihati atau mengajari adik kita, namun ia tidak kunjung mengerti. Kita tidak sabar, dan malah memarahinya. Lalu apa yang akan mereka pikirkan? Mereka akan berpikir "Aku takut". Dan akhirnya ia belajar dengan rasa takut, sehingga apa yang diajakan kepadanya itu akan lewat begitu saja. Jadi, bersabarlah...!! Dakwah itu lemah lembut :)

Ketiga, Katakan hal-hal positif yang dapat membangun semangatnya.

    Sekecil apapun hal yang Ia lakukan, hargailah! Karena semangat mereka akan terus bertambah apabila orang terdekatnya terus memperhatikannya. Beri ia motiasi seperti "Wah, adik sekarang seperti seorang ustad yang pandai mengaji ya." (sesuaikan dengan situasi). Hmm.. sering-sering ceritakan riwayat tentang orang-orang yang bisa dijadikannya sebagai contoh. Seperti Rasulullah S.A.W, dan para sahabiyah :)

"Seorang anak apabila memiliki pegangan Ilmu yang kuat dari keluarganyaa. Dimanapun ia berada nanti, InsyaAllah Allah akan terus menjaganya."


NB : Mohon maaf bila ada kata yang salah

Inspirasiku: Ketika Hati Telah Bicara

Inspirasiku: Ketika Hati Telah Bicara

02 April 2011

Ketika Hati Telah Bicara

Assalamualaikum

Saya seorang siswi yang sering menggunakan hari-hari untuk besama pacar saya (sebut saja fulan). Kemana-mana kami selalu bersama. Dimana saya ada fulan pun selalu ada. Kalo orang bilang kami couple banget. Pacar saya itu baik, dia selalu bisa mengerti saya, dia mau menuruti segala kemauan saya, tetapi dia manja, dan mudah tersinggung. Yah namanya juga manusia.. Demikian dengan saya. Emosional, manja (nahlo, manja + manja=???) dan saya jarang mengerti dia.

Ketika itu saya sudah mengetahui memang tentang hukum pacaran dalam Islam. Namun belum merasuk dan belum tertanam di benak saya untuk ‘tidak pacaran’. Saya masih menyepelekannya. Saya masih bodoh, saya menganggap pacaran itu hal kecil yang apabila saling bersentuhan saling bertatapan dosanya itu bisa dihapus hanya dengan menggunakan air wudhu. Karena dosa kecil itu dapat terhapus dengan air wudhu.

Namun wow.. saya salah besar. Allah S.W.T tidak dapat ditipu. Ya memang dosa tersebut terhapus. Namun ternyata ada dosa tersendiri lagi yaitu, dosa karena mempermainkan hukum Allah. Mengapa demikian? ya karena Dosa itu saya lakukan dengan sengaja. Kalo orang bilang sih tobat sambel yang cuman sesaat. Hari ini enggak, tetapi besok seperti itu lagi. :D

Dari situ saya berfikir, merenung, dan terus berfikir. Akhirnya kata-kata "tidak ada istilah pacaran dalam islam sebelum mengucapkan akad" itu merasuk ke hati saya. Saya bertaubat, saya menyadari kesalahan-kesalahan yang telah lalu (Semoga Allah S.W.T mengampuni kami). Saya menangis dalam doa, merasa malu sungguh sangat malu. Karena saya ini adalah seseorang yang tidak tahu diri terhadap Tuhannya. Tidak mensyukuri nikmat Tuhannya. Naudzubillah min dzalik..

Terlebih lagi ketika saya mengenal seseorang (sebut saja akhi) yang saya anggap bisa saya jadikan sebagai motivator untuk menguatkan keinginan saya tersebut. Mengapa demikian? Karena Akhi ini saya bilang fanatik, kuat agamanya imannya teguh, Ia ramah terhadap siapapun. Dan Ia selalu menasihati saya untuk tidak zuhud, namun harus mengutamakan Allah dan Rasulullah.

Selepas dari beban itu, saya bersyukur karena Allah masih membuka hati saya. Allah masih memberi Hidayah-Nya. Namun satu lagi masalah yang harus saya hadapi. Bagaimana dengan Fulan? Apakah dia akan bisa mengerti? Apakah dia akan bisa menerima komitment hidup saya yang baru untuk ‘tidak berpacaran’? Bagaimana saya harus menjelaskannya? Bagaimana saya bisa membuat ia mengerti? Ya Allah,,,, berilah hambamu ini jalan keluar yang mudah untuk ditempuh. Bukakanlah hatinya agar bisa mengerti keadaanku kini. Ya Allah sesungguhnya engkau adalah sebaik-baik Dzat yang mengetahui kegelisahan hati hamba-hambanya..

Lalu kemudian saya coba untuk berbicara dengan Fulan. Dan ternyata apa yang saya pikir benar. Dia memang belum bisa menerima karena ia belum bisa mengerti. Yah okelah, saya maklumi karena itu tadi saya pernah mengalami hal yang serupa. Mengetahui tentang hukumnya, namun belum merasuk ke dalam hati saya.

Masa-masa penyesuaian itu memang berat. Entah Fulan memandang saya seperti apa. Saya tahu ia sakit hati karena keputusan itu. Mungkin ia beranggapan lain. Mungkin ia beranggapan, saya memutuskan hubungan kami karena ada seseorang yang dekat dengan saya (Akhi). Dan mungkin ia beranggapan bahwa saya sudah tidak menyayanginya. (whatever you are) :D

Ingin saya menuliskan surat untuk Fulan ‘Ya Fulan, andaikan engkau tahu. Saya melakukan itu semua semata-mata hanya karena Allah Ta’ala. Bukan karena kehadiran akhi atau tidak cinta lagi. Ya Fulan, seandainya engkau berada di posisiku sekarang. Engkau pasti merasakan hal yang sama. Kebingungan dan rasa bersalah selalu ada saat ini. Ya Fulan, andaikan kita jodoh mau kemanapun aku jauh darimu, aku pasti menjadi halal untukmu. Ya Fulan, aku sungguh berharap pengertianmu.’ Namun cukup saja aku lampirkan dalam tuisanku ini.

Oh iya saya ingat satu perkataan dari akhi ‘Bila suka dengan seseorangn jangan terlalu, nantinya kalau ditinggal menyesalnya bukan main. Bila benci dengan seseorang jangan terlalu, nanti sukanya bukan main’. Dan satu nasihat yang selalu ia katakan ‘renungilah lalu kerjakan, dan pikirkanlah lalukatakan’.

Kali kedua saya berbicara lagi mengenai hal ini kepada Fulan. Ia sudah agak mengerti namun ia menagih janji. Saya bingung, janji apa? Apa yang saya ucapkan kepadanya?... ternyata waktu itu saya pernah berkata kepadanya “Apabila kamu mau, tunggu aku 9 tahun mendatang”. Ia menganggap ucapan itu adalah janji. Ya Allah, apa yang harus hamba perbuat? Hamba bingung. Ya Allah sesungguhnya engkau adalah sebaik-baik Dzat yang mengetahui kegelisahan hati hamba-hambanya..

Saya masih terlarut dalam masalah tersebut. Sesendukan saya menangis di pelukan ibu. Ibu tahu masalah saya (itulah enaknya bila kita bisa terbuka dan jujur kepada ibu). Ia hanya berkata padaku satu kalimat namun begitu mempengaruhi hatiku. Ia bilang ‘Menangislah apabila itu dapat sedikit meringankan bebanmu’ ... Mendengar kata-kata itu sungguh hati saya menjadi tenang. Ibu juga berkata kepada saya ‘masalah itu tidak usah terlalu dipikirkan’ Ya ibu benar. Urusan saya masih banyak yang lain.

Seiring berjalannya waktu, saya mencoba mencari kesibukan tanpa memikirkan Fulan. Saya menekuni bisnis yang sedang saya jalani. Dan saya juga menyibukkan diri dengan belajar karena memang sedang ujian. Alhamdulillah dengan kesibukkan tersebut, saya kini tidak terlalu memikirkan masalah dengan Fulan. Dan Alhamdulillah kini Fulan sudah bisa mengerti dan menerima, walaupun kini masih dalam proses penyesuaian. Tapi saya bahagia, karena Fulan sedikit demi sedikit sudah mulai bisa bahagia tanpa saya. Tapi yang saya rasa kami justru semakin jauh. Bagus ia menganggap saya sebagai sahabatnya, tetapi seorang sahabat itu tidak terus menjauh...


---------------------------------------------
Terima kasih saya ucapkan kepada Allah S.W.T yang telah memeberikan jalan hidup yang begitu indah untuk saya, membawa saya menuju kedewasaan akan masalah tersebut, dan masih banyak hal yang Allah S.W.T berikan kepada saya yang tak mungkin bisa saya sebutkan satu peratu. Terima kasih untuk Ibuku tercinta yang selalu mau menodorkn bahunya untuk tempatku menangis, yang tak ada batas sabarnya menghadapi sikapku, dsb. Terima kasih untuk Fulan yang telah bisa mengerti akan mauku, walau mungkin susah untuk ku terima. Terima kasih untuk Akhi dan sahabat-sahabatku yang selalu mendukungku untuk dapat hijrah, dan membangun motivasi hidupku.. Terima Kasih Banyak...



Dari pengalaman saya ini, saya mendapat pelajaran:

· Jangan suka menyepelekan hal-hal kecil.

· Kita sebagai manusia harus hati-hati dengan janji. Karena janji harus dipertanggungjawabkan kelak di akhirat.

· Terbuka dan jujur kepada orang tua itu akan mempermudah masalah kita... Habluminannas

· Dalam memberikan pengertian akan suatu hal kepada seseorang itu haruslah lemah lembut dan penuh dengan kesabaran.

· Bila kagum dengan seseorang jangan terlalu hhe



Wassalamualaikum Wr.Wb.

11 Maret 2011

10:50 Pagi

By : Rachma Syafitri