03 April 2011

Kiat dakwah : Perhatikan, Pahami, Dan Katakan

   Assalamualaikum Wr. Wb...

      Bicara tentang dakwah, orang yang wajib kita dakwahi terlebih dahulu adalah keluarga. Mengapa keluarga? Ya, tentu saja. Karena keluarga adalah orang-orang terdekat kita. Yang mengetahui hampir segala hal tentang kita. Mereka juga yang lebih sering memperhatikan kita dibandingkan dengan orang lain. Tetapi di sini saya akan lebih membahas tentang mendakwahi adik.

     Hmmm... berdakwah kepada adik itu jauh lebih mudah bukan ketimbang dakwah kepada orang lain.

Apa yang pertama kali harus kita lakukan?

Pertama, Perhatikan apa yang biasanya di lakukan oleh adik kita dan cara apa yang dia senangi untuk belajar.

    Anak-anak itu cenderung lebih suka dengan dongeng, kisah, cerita, dll. Mereka tidak begitu suka dengan nasihat secara langsung kepada mereka. Faktanya, seorang anak yang dinasihati oleh orang tuanya justru banyak yang membangkang dan bahkan semakin menjadi-jadi. Mengapa demikian? Karena anak itu penasaran "Mengapa saya dilarang? Hal apa yang membuat mereka melarang saya? ". Oleh karena itu, apabila kita ingin menasihati anak-anak atau adik kita, jangan sebutkan hal-hal yang bersifat melarang. hhe

    Dan anak-anak juga sering mencontoh kebiasaan-kebiasaan orang terdekatnya. Maka dari itu, hati-hati bila berbicara dengan anak-anak. Karena justru mereka itu sangat memperhatikan apa yang dibicarakan dan apa yang dilakukan oleh orang terdekatnya.

    Apabila kita memberi nasihat kepadanya, namun kita sendiri tidak seperti apa yang kita nasihatkan kepada mereka. Mereka akan merasa dibohongi oleh kita. Itu disebabkan karena ketidak pahaman mereka. Dan akhirnya apabila kita menasihati mereka dengan nasihat yang sama. Mereka akan berkata "Kakak aja gak seperti itu." Lalu apa yang bisa kita katakan?
   
"Karena mereka belajar dari orang terdekat mereka melalui apa yang sering dilakukan oleh orang terdekan mereka"

Kedua, Pahami apa yang membuat mereka bisa mengerti dengan apa yang kita sampaikan.

    Nah, hal ini yang sering kali kita tidak sadari. Ketika kita telah berulang-ulang kali menasihati atau mengajari adik kita, namun ia tidak kunjung mengerti. Kita tidak sabar, dan malah memarahinya. Lalu apa yang akan mereka pikirkan? Mereka akan berpikir "Aku takut". Dan akhirnya ia belajar dengan rasa takut, sehingga apa yang diajakan kepadanya itu akan lewat begitu saja. Jadi, bersabarlah...!! Dakwah itu lemah lembut :)

Ketiga, Katakan hal-hal positif yang dapat membangun semangatnya.

    Sekecil apapun hal yang Ia lakukan, hargailah! Karena semangat mereka akan terus bertambah apabila orang terdekatnya terus memperhatikannya. Beri ia motiasi seperti "Wah, adik sekarang seperti seorang ustad yang pandai mengaji ya." (sesuaikan dengan situasi). Hmm.. sering-sering ceritakan riwayat tentang orang-orang yang bisa dijadikannya sebagai contoh. Seperti Rasulullah S.A.W, dan para sahabiyah :)

"Seorang anak apabila memiliki pegangan Ilmu yang kuat dari keluarganyaa. Dimanapun ia berada nanti, InsyaAllah Allah akan terus menjaganya."


NB : Mohon maaf bila ada kata yang salah

No comments:

Post a Comment

lets give your comment ^_^